Terlepas dari kenyataan yang ada,
gerakan reformasi sebagai upaya memperbaiki kehidupan bangsa Indonesia ini
harus dibayar mahal, terutama yang berkaitan dengan dampak politik, ekonomi,
sosial,dan terutama kemanusiaan. Para elite politik cenderung hanya memanfaatkan
gelombang reformasi ini guna meraih kekuasaan sehingga tidak mengherankan
apabila banyak terjadi perbenturan kepentingan politik. Berbagai gerakan muncul
disertai dengan akibat tragedi kemanusiaan yang sangat memilukan. Banyaknya
korban jiwa dari anak-anak bangsa dan rakyat kecil yang tidak berdosa merupakan
dampak dari benturan kepentingan politik. Tragedi “amuk masa” di Jakarta, Tangerang,
Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Irian Jaya, serta
daerah-daerah lainnya merupakan bukti mahalnya sebuah perubahan. Dari
peristiwa-peristiwa tersebut, nampak sekali bahwa bangsa Indonesia sudah berada
di ambang krisis degradasi moral dan ancaman disintegrasi.Kondisi sosial
politik ini diperburuk oleh kondisi ekonomi yang tidak berpihak kepada
kepentingan rakyat. Sektor riil sudah tidak berdaya sebagaimana dapat dilihat
dari banyaknya perusahaan maupun perbankan yang gulung tikar dan dengan
sendirinya akan diikuti dengan pemutusan hubungan kerja (PHK). Jumlah
pengangguran yang tinggi terus bertambah seiring dengan PHK sejumlah tenaga kerja
potensial. Masyarakat kecil benar-benar menjerit karena tidak mampu memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari. Kondisi ini diperparah dengan naiknya harga bahan
bakar minyak (BBM) dan listrik, serta hargabahan kebutuhan pokok lainnya. Upaya
pemerintah untuk mengurangi beban masyarakat dengan menyediakan dana social belum dapat dikatakan
efektif karena masih banyak terjadi penyimpangan dalam proses
penyalurannya. Ironisnya kalangan elite politik dan pelaku politik seakan tidak
peduli den bergaming akan jeritan kemanusiaan tersebut.Di balik keterpurukan
tersebut, bangsa Indonesia masih memiliki suatu keyakinan bahwa krisis
multidimensional itu dapat ditangani sehingga kehidupan masyarakat akan menjadi
lebih baik. Apakah yang dasar keyakinan tersebut? Ada beberapa kenyataan yang
dapat menjadi landasan bagi bangsa Indonesia dalam memperbaiki kehidupannya,
seperti:
a.
adanya nilai-nilai luhur yang berakar pada pandangan hidup
bangsa Indonesia;
b.
adanya kekayaan yang belum dikelola secara optimal;
c.
adanya kemauan politik untuk memberantas korupsi, kolusi, dan
nepotisme (KKN).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar