Empat macam pertanyaan kurikulum
Mengapa?
Apa?
Bagaimana?
Kepada
Siapa?
DEFINISI MENGAJAR
Mengajar
akan efektif bila didasarkan pada prinsip – prinsip belajar
Belajar
akan efektif dan efesien bila kesiapan mental siswa diperhitungkan
Mengajar:
Suatu proses interaksi antara guru dan
siswa , dalam hal ini guru mengharapkan siswa mendapatkan pengetahuan,
kemampuan/keterampilan dan sikap yang dipilih guru sehingga relevan dengan
tujuan pendidikan dan disesuaikan dengan struktur kognitif yang dimiliki siswa
Metode Mengajar
Suatu
cara atau teknik mengajar topik-topik tertentu yang disusun secara teratur dan
logis
Terdapat Dua Segi:
Interaksi
antara guru dengan siswa
Interaksi
antara siswa dengan materi yang dipelajari
Interaksi antara Guru
dengan Siswa
Guru
menyampaikan pengetahuan/pengalaman kepada siswa-siswa dan
pengetahuan/pengalaman itu dapat diterima oleh siswa-siswanya tersebut, tentu
terjadi interaksi antara
Macam Metode
Interaksi Guru dengan Siswa
(1). Metode Ceramah
Suatu
cara untuk menyampaikan ide danmemberikan informasi dengan berbicara
Ciri:
Guru berbicara terus-menerus di depan kelas sedang para siswa sebagai pendengar
Metode ceramah bentuk belajar-mengajar satu
arah
Contoh:
Guru
akan mengajarkanHimpunan, guru mempersiapkan materi di rumah kemudian diberikan
di depan kelas
Guru langsung berbicara:
Nah,
anak-anak, pengertian himpunan penting di dalam mempelajari matematika.
Himpunan itu adalah…..dst
Metode
ceramah yang diselingi tanya jawab antara guru dan siswa disebut metode
ekspositori
Metode
ekspositori yang berporsi tanya jawabnya lebih banyak dikalasifikasikan metode
diskusi
Kekuatan
Metode Ceramah
Isi
silabus dapat diselesaikan menurut jadwal
Dapat
menampung kelas besar
Konsep
dan keterangan yang disampaikan guru dapat urut
Guru
dapat menekankan hal-hal yang penting untuk dipelajari
Kelemahan
Metode Ceramah
- Penerimaan
dan ingatan kepada konsep atau informasi bukan maksud dari belajar
matematika.belajar matematika mengutamakan proses berfikir
- Siswa-siswa
menjadi pasif
- Guru
tidak dapat memberikan bimbingan individu siswa
- Kepadatan
konsep membuat siswa tidak mapu menguasai bahan-bahan tsb
- Pelajaran
berjalan membosankan
- Ingatan
yang diperole mudah dilupakan
Metode
Diskusi
Metode
merupakan bentuk belajar –mengajar dimana terjadi interaksi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa
Diskusi
dapat dilakukan dengan menggunakan kelompok kecil atau keseluruhan kelas
Diskusi
kelompok akan bermanfaat, bila setiap kelompok melaporkan hasil kegiatan kepada
kelas secara keseluruhan
Diskusi
seluruh kelas dapat dipergunakan dengan jalan tanya jawab
Kekuatan
Metode Diskusi
Siswa
Terlibat Aktif
Siswa
Berkesempatan berlatih berani mengemukakan pendapat di depan umumsecara
sistematik, mendengarkan dan menanti giliran secara tertib serta menanggapi
pendapat orang lain secara kritis
KELEMAHAN
METODE DISKUSI
Bila kelompok heterogen, siswa yang pandai
akan mendominasi dalam diskusi sedang siswa yang kurang pandai menjadi pasif
Jika
anggota kelompok tidak ada yang pandai, maka tidak akan menghasilkan sesuatu
sehingga proses belajar menjadi tidak efektif
Waktu
yang diperlukan banyak, bahkan membuang-buang waktu bila setiap topik
matematika didiskusikan
(2).
Metode Belajar Sendiri
Bentuk
proses belajar perorangan di bawah bimbingan guru
Metode
ini dapat dipergunakan untuk satu mata pelajaran yang berdiri sendiri, sebagian
dari satu mata pelajaran atau atas prakarsa siswa sendiri
Metode
ini bermanfaat untuk memupuk keterampilan dan kebiasaan belajar sendiri
Bentuk
metode : sistem modul
Kekuatan
Metode Belajar Sendiri
Siswa
yang pandai akan maju terus, siswa yang kurang pandai tidak perlu menggunakan waktu yang sama dengan
rekan-rekanya yang pandai untuk memahami suatu konsep
Minat
perorangan dapat terpenuhi sehingga memungkinkan keterlibatan siswa secara
aktif dalam proses belajar
Kelemahan
Metode Belajar Sendiri
Siswa
bersifat Egois
Tidak
memupuk Kerjasama
Hubungan
guru dan siswa kurang kasih sayang
Guru
harus mengetahui jalan pikiran dan perkembangan siswanya secara indiidu dengan
memberikan sumber-sumber belajar yang relevan,sehingga guru dituntut
berkemampuan tinggi. Hal ini sulit dilaksanakan di Indonesia
(3).
Metode Laboratorium
Metode
ini berprinsip, matematika tidak sekedar membaca tetapi belajar sambil bekerja
Metode
ini, belajar sambil mengobservasi dan berjalan dari konkret ke abstrak
Siswa
tudak hanya mendengarkan informasi tetapi siswa mengerjakan sesuatu
Cara
melaksanakan Metode Laboratorium
Bermain
Dengan bermain siswa
mengkonstruksi pola-pola matematika
Kartu
Ide-ide matematika dipelajari
siswa melalui instruksi-instruksi, pertanyaan-pertanyaan dan latihan yang
ditulis dalam kartu-kartu. Kartu-kartu dibuat dengan bermacam-macam tingkat
kesukaran.
Kriteria Cara
menyusun kartu
Konsep
matematika atau generalisasi merupakan tujuan
Materi
harus diarahkan ke menemukan konsep atau generalisasi
Materi
harus menarik
Petunjuk
yang ditulis di kartu harus jelas dan mudah diikuti siswa dan harus mampu
membawa siswa ke kesimpulan yang dikehendaki
Sistem kartu
harus memungkinkan siswa bekerja. Kartu-kartu harus disusun sebagai berikut:
Sederatan
konsep sebagai tugas yang berhubungan
Untuk
konsep yang sama disajikan dengan cara yang berbeda. Pembentukan konsep harus
diikuti latihan-latihan soal untuk membuat yakin konsep yang dipelajari
benar-benar telah dimengerti siswa sebelummempelajari konsep-konsep berikutnya
Contoh:
Kartu 1
Tujuan: siswa mampu menunjukkan himpunan semesta dan komplemen dari suatu himpunan
Prasyarat: Konsep himpunan, kesamaan antara dua himpunan dan diagram
Venn
Diketahui: A ={semua bilangan
asli}, B={semua bilangan asli ganjil}, C={semua bilangan asli genap}.
Nyatakan himpunan-himpunan tersebut dengan diagram venn. Di sini, A
merupakan suatu himpunan semesta. C adalah komplemen B, dinyatakan dengan C=Bc.
B merupakan komplemen dari…….. Dan dinyatakan ………
Kartu 2
P={1,2,3,….,10}
Q={1,2,3,…,8}
R={2,3,4}
S={2,7}
Di sini P merupakan himpunan semesta
Lukis diagram venn dari himpunan-himpunan di atas.
Qc=……
Rc=……
Sc=…….
Kartu 3
Dari
karu 1 dan kartu 2 dapatlah dikatakan bahwa himpunan semesta itu bergantung
kepada semesta pembicaranya. Di kartu 1 semesta pembicaranya adalah semua
bilangan asli,karena itu himpunan semestanya adalah A. kartu 2 semesta
pembicaranya adalah bilangan bulat 1 sampai 10, karana itu himpunan semestanya
adalah P
Kartu 4
Memuat
latihan soal
KEKUATAN
METODE LABORATORIUM
Siswa
akan gemar menyelesaikan masalah yang didasarkan pada pengalaman sendiri
Prinsip
psikologis terpenuhi yaitu konsep atau generalisasi berjalan dari hal konkret
ke abstrak
Pengertian
akan dicapai oleh siswa
Siswa
bekerja bebas dan membantu pertumbuhan
pribadi siswa
Memunginkan
siswa saling bekerja sama dalam arti pertukaran ide
KELEMAHAN
METODE LABORATORIUM
Tidak
memberikan latihan berpikir matematika bagi siswa , bila pekerjaan laboratoris
murni dilaksanakan terpisah dengan pelajaran matematika
Tidak
semua topik matematika dapat dikerjakan dengan metode laboratorium
Perencanaan
perlu disusun dengan teliti, bila tidak siswa akan sekedar bermain-main dengan
alat-alat
Metode
ini cocok untuk siswa-siswa kelas rendah.
Bermain: cocok untuk siswa
tahap operasi konkret
Sistem kartu: siswa tahap
akhir operasi konkret dan permulaan operasi formal
Guru
hanya menguasai kelas kecil
Kecenderungan
siswa saling mencontih
METODE
INTERAKSI ANTARA SISWA DENGAN MATERI
(1) METODE INDUKTIF
Metode ini berjalan dari
konkret ke abstrak, dari contoh khusus ke rumus umum
(2) METODE DEDUKTIF
Metode ini berjalan dari umum
ke khusus, dari abstrak ke konkret dan dari rumus tau teorema ke contoh-contoh
Metode deduktif sejalan dengan
metode ceramah
(3) Metode Penemuan
Suatu cara penyampaian
topik-topik matematika sedemikian sehingga prose belajar memungkinkan siswa
menemukan sendiri pola-pola atau struktur-struktur matematika melalui
serentetan pengalaman-pengalaman belajar yang lampau. Metode penemuan yang
cocok: metode penemuan terbimbing
(4) Metode Analitis
Metode
ini berjalan dari yang tidak diketahui ke yang diketahui. Masalah yang akan
diselesaikan perlu dipreteli, sehingga jelas hubungan antara data yang satu
dengan data yang lain yang sudah diketahui.
Contoh:
diketahui sin A= 3/5 (Alancip) tentukan tg A
(5) Metode Sintesis
Metode
ini lawan dari metode analitis. Metode ini berjalan dari yang diketahui ke yang
tidak diketahui
Contoh: Hitunglah tg A bila sin A = 3/5 ( a sudut
lancip)
Prinsip yang
diperhatikan dalam penggunaan metode mengajar
Metode
mengajar harus membangkitkanrasa ingin tahu siswa lebih jauh terhadap meteri
pelajaran
Metode
mengajar harus memungkinkan siswa belajar melalui pemecahan masalah
Metode
mengajar harus memungkinkan siswa untuk selalu ingin menguji kebenaran sesuatu
Metode
mengajar harus memungkinkan siswa untuk melakukan penemuan
Memungkinkan
siswa untuk menyimak
Memungkinkan
siswa untuk belajar secara mandiri
Memungkinkan
siswa untuk belajar secara bekerja sama
Memungkinkan
siswa untuk lebih termotivasi dalam belajarnya
Faktor-faktor
yang diperhatikan dalam pemilihan metode mengajar
Tujuan
pembelajaran atau Kompetensi Siswa
Kognitif,
afektif, psikomotorik
Karakteristik
Bahan Pelajaran /materi pelajaran:
1) Aspek
dalam materi pelajaran:
2) Aspek
konsep
3) Aspek
fakta
4) Aspek
prinsip
5) Aspek
nilai
6) Aspek
keterampilan intelektual
7) Aspek
keterampilan psikomotorik
Waktu yang digunakan
Faktor siswa
Fasilitas Media dan sumber belajar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar