Pendekatan Teknologis
Salah satu ciri gloalisasi adalah
pesatnya arus informasi melalui berbagai alat teknologi seperti telepon, radio,
televisi, teleconference sampai dengan satelit, dan internet. Kehadiran
teknologi perlu di manfaatkan oleh dunia pendidikan dalam upaya pemerataan
kesempatan, peningkatan mutu, relevansi dan efesiensi pendidikan.
Perspektif teknologi sebagai
kurikulum ditekankan pada efektifitas program metode dan material untuk
mencapai suatu manfaat dan keberhasilan. Teknologi memengaruhi kurikulum dalam
dua cara, yaitu aplikasi dan teori. Aplikasi teknologi merupakan suatu rencana
penggunaan beragam alat dan media, atau tahapan basis instruksi. Sebagai teori,
teknologi digunakan dalam pengembangan dan evaluasi material kurikulum dan
instruksional.
Pandangan pertama menyatakan bahwa
pemanfaatan teknologi lebih diarahkan pada bagaimana mengajarnya, bukan apa
yang diajarkan. Sementara pandangan kedua menyatakan bahwa teknologi diarahkan
pada penerapan tahapan instruksional.
Penerapan teknologi dalam bidang
pendidikan khususnya kurikulum adalah dalam dua bentuk, yaitu bentuk perangkat
lunak (software) dan perangkat keras
(hardware). Penerapan teknologi
perangkat keras dalam pendidikan dikenal sebagai teknologi alat (tools technology), sedangkan penerapan
teknologi perangkat lunak disebut juga teknologi sistem (system technology).
Teknologi pendidikan dalam arti
teknologi alat, lebih menekankan kepada penggunaan alat-alat teknologi untuk
menunjang efisiensi dan efektifitas pendidikan. Kurikulumnya berisikan
rencana-rencana penggunaan berbagai alat dan media, juga model-model pengajaran
yang banyak melibatkan penggunaan alat. Contoh-contoh model pengajaran tersebut
adalah: pengajaran dengan bantuan film dan video, pengajaran berprogram, mesin
pengajaran, pengajaran modul. Pengajaran dengan bantuan komputer, dan
lain-lain.
Kurikulum yang dikembangkan dari
konsep teknologi pendidikan memiliki beberapa ciri khusus, yaitu:
a.
Tujuan
Tujuan diarahkan pada penguasaan kompetensi, yang
dirumuskan dalam bentuk perilaku. Tujuan-tujuan yang bersifat umum yaitu
kompetensi dirinci menjadi tujuan-tujuan khusus, yang disebut objektif atau tujuan
instruksional. Objektif ini menggambarkan perilaku, perbuatan atau
kecakapan-ketrampilan yang dapat diamati.
b.
Metode
Metode merupakan kegiatan pembelajaran sering
dipandang sebagai proses mereaksi terhadap perangsang-perangsang yang diberikan
dan apabila terjadi respons yang diharapkan maka respons tersebut diperkuat.
c.
Organisasi bahan ajar
Bahan ajar dan isi kurikulum banyak diambil dari
disiplin ilmu, tetapi telah diramu sedemikian rupa sehingga mendukung
penguasaan sesuatu kompetensi. Bahan ajar atau kompetensi yang luas/besar
dirinci menjadi bagian-bagian atau subkompetensi yang lebih kecil, yang
menggambarkan objektif. Urutan dari objektif-objektif ini pada dasarnya menjadi
inti organisasi bahan.
d.
Evaluasi
Kegiatan evaluasi dilakukan pada setiap saat, pada
akhir suatu pelajaran, suatu unit atau semester. Fungsi evaluasi ini
bermacam-macam, sebagai umpan balik bagi siswa dalam penyempurnaan penguasaan
suatu satuan pelajaran (evaluasi formatif), umpan balik bagi siswa pada akhir
suatu program atau semester (evaluasi sumatif). Juga dapat menjadi umpan balik
bagi guru dan pengembang kurikulum untuk penyempurnaan kurikulum. Tes evaluasi
yang biasa dilakukan adalah tes objektif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar