1. Pendekatan Pertanggungjawaban (The
Accountability Approach)
Accountability atau pertanggungjawaban lembaga pendidikan tentang pelaksanaan tugasnya
kepada masyarakat, akhir-akhir ini tampil sebagai pengaruh yang penting dalam
dunia pendidikan. Namun, menurut banyak pengamat pendidikan accountability ini
telah mendesak pendidikan dalam arti yang sebenarnya menjadi latihan belaka.
Accountability yang sistimatis yang pertama kalinya diperkenalkan Frederick Taylor dalam
bidang industri pada permulaan abad ini. Pendekatannya, yang kelak dikenal
sebagai “scientific management” atau manajemen ilmiah, menetapkan tugas-tugas
spesifik yang harus diselesaikan pekerja dalam waktu tertentu.
2. Pendekatan Pembangunan Nasional (National
Development Approach)
Pendekatan ini mengandung tiga
unsur:
a.
Pendidikan kewarganegaraan
Dalam masyarakat demokratis, warganegara dapat
dimasukkan dalam tiga kategori:
1)
Warganegara yang apatis
2)
Warganegara yang pasif
3)
Warganegara yang aktif
b. Pendidikan sebagai alat pembangunan nasional
Tujuan pendidikan ini adalah mempersiapkan tenaga
kerja yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan. Para pengembang
kurikulum bertugas untuk mendisain program yang sesuai dengan analisis jabatan
yang akan diduduki.
c.
Pendidikan keterampilan praktis bagi
kehidupan sehari-hari
Keterampilan yang diperlukan bagi kehidupan sehari-
hari dapat dibagi dalam beberapa kategori yang tidak hanya bercorak
keterampilan akan tetapi juga mengandung aspek pengetahuan dan sikap, yaitu:
1)
Keterampilan untuk mencari nafkah
dalam rangka sistim ekonomi suatu negara.
2)
Keterampilan untuk mengembangkan
masyarakat.
3)
Keterampilan untuk menyumbang kepada
kesejahteraan umum.
4)
Keterampilan sebagai warganegara
yang baik
Dari beberapa pendekatan
pengembangan kurikulum ini, maka penyusunan kurikulum harus dapat melihat
kepada ilmu pengetahuan itu sendiri yang dapat dikaitkan dengan kepentingan
peserta didik sebagai manusia/individu, dan kurikulum juga harus dapat
menyesuaikan dengan perkemgangan teknologi sekarang ini, dan yang tidak kala
pentingnya adalah kurikulum dibuat dengan memperhatikan kepentingan masyarakat
tiap-tiap daerah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar