Rabu, 19 Oktober 2016

Ciomas, Banten

A.      ASAL USUL NAMA DESA CIOMAS
Desa Ciomas setelah ditinggalkan pendirinya, kemudian datang 3 orang perempuan menuju sumur pinggir Cisaat tersebut, mereka beridiri disitu bersama pengiringnya   yang bernama Raden Semar.
Adapun nama tiga perempuan itu adalah :
1.       Nyi Mas Ciptarasa
2.       Nyi Mas Intansari
3.       Nyi Mas Malayangsari
Setelah ketiga perempuan beserta pengiringnya berdiam ditempat tersebut,kebetulan salah seorang dari ketiga itu, cincinnya jatuh ke dalam sumur tersebut dan air sumur itu mendadak kuning airnya seperti emas, maka kemudian desa yang didirikan pengembara terdahulu, karena belum mempunyai nama desa, maka dinamakan atau deberi nama Desa Ciomas mengambil gambaran dari air sumur yang seperti emas itu ( Cai Emas ).
Setelah memberi nama dengan nama Desa Ciomas , ketiga perempuan beserta pengiringnya itu kemudian pergi tidak diterangkan kemana mereka perginya.
B.      PEMINDAHAN SUMUR DAN KUNCEN SIRAH DAYEUH DAN CIBUNTU
Karena keadaan alam bencana ,lama kelamaan sumur tersebut terbawa arus kali Cisaat , sehingga sumur tersebut hilang, kemudian oleh kuncennya pada waktu itu yang bernama Ki Utun dibuat lagi dipindahkkan tempatnya dari tempat semula yang sumurnya sampai sekarang ada di komplek Sirah Dayeuh.
Kemudian datang pula klana baru yang bernama Rama Buyut Raden Brahma dan ia berdiam di sebelah utara Sirah Dayeuh yaitu Cibuntu, karena ada sumber air yang mengalir tapi tidak ada kelangsungannya atau ( Buntu ) yang mana di tempat itu terdapat keterangan keramatnya bagi siapa yang ingin tuntas perkaranya,begitu juga di tempat Sirah Dayeuh ada keramatnya untuk minta dikabulkan apa yang dikehendakinya dengan izin Tuhan sampai sekarang kedua tempat tersebut banyak dikunjungi bagi yang memerlukan dan mempercayainya.
Adapun juru kunci Sirah Dayeuh dan Cibuntu setelah Ki Utun , tidak ada keterangan siapa- siapa lagi penggantinya, hanya yang diketahui adalah Ibu Sayem hingga meninggal dunia kemudian diganti oleh keturunannya bernama Ibu Imboh. Kerena sekarang sudah meninggal lagi diganti oleh anaknya yang bernama saudara Karsam.
C.      DESA CIOMAS DAN SUSUNAN KEPALA DESA CIOMAS ( KUWU ) SAMPAI DESA CIOMAS DIBAGI MENJADI DUA ( DIMEKARKAN TAHUN 1984 )
Adapun Desa Ciomas setelah didirikan sampai dimekarkan, menurut sejarah Kabupaten Majalengka , telah merasa dijadikan Kecamatan Ciomas sejak tahun 1874 ( Staatsblad No. 73 1 april 1874 ) ialah Kecamatan Ciomas Kewadanaan Maja Kabupeten Majalengka  dan  sampai  tahun 1883 masih  tercatat  Kecamatan Ciomas
( menurut ordonasi tanggal 12 Desember 1883 ) selanjutnya berdasarkan organisasi pembagian wilayah Kabupaten majalengka tahun 1927 Ciomas sudah tidak tercantum lagi sebagai Kecamatan Ciomas dan tidak ada keterangan pasti tahun berapa sesungguhnya Kecamatan Ciomas itu ditiadakan.
Menurut catatan jumlah kepala desa , sampai Desa Ciomas dimekarkan ada 34 kuwu dan sampai seorang pejabat kepala desa pula mengalami lima kali pindah alun-alun selama tiga jaman penjajah Belanda , penjajah Jepang dan jaman merdeka Pemerintah R.I
1.       Jaman Penjajah Hindia Belanda
1.       Alun – alun di Pakuwon 3 kuwu
1.       Kuwu Rama Buyut Candrajiwa
2.       Kuwu Rama Buyut Jiwamapatari
3.       Kuwu Rama Buyut Batara
4.       Alun – alun di Dukuh Muncang 12 kuwu
1.       Kuwu Dipakerti
2.       Kuwu Sacaprana
3.       Kuwu Singadiwangsa
4.       Kuwu Singakerti
5.       Kuwu Mante Gede
6.       Kuwu Wangsadinata
7.       Kuwu Wirayuda
8.       Kuwu Demang Jurang Paringga
9.       Kuwu Raksa Sedana
10.   Kuwu Ranten
11.   Kuwu Demang Jurang Paringga
12.   Kuwu Sacadibrata
13.   Alun – alun di Komplek Kuburan Bosok 6 Kuwu
1.       Kuwu Raksatunggangan
2.       Kuwu Singaprana
3.       Kuwu Ngabai Tirtalayuan
4.       Kuwu Demang Tirta Supaya
5.       Kuwu Ngabai Tirta Sumbaga
6.       Kuwu Nasu
14.   Alun – alun di Komplek Bukanten Utara Rumah Hasan Sumantri 6 kuwu
1.       Kuwu Demang Tirta Sumbaga
2.       Kuwu Nayapraha
3.       Kuwu Raden Jayadinata
4.       Kuwu Anggadipraja
5.       Kuwu Aki Saripan
6.       Kuwu Aki Jumani
15.   Alun – alun sekarang sebelah Barat Rumah Hasan Sumantri 7 kuwu
1.       Kuwu Surawangsa Desi
2.       Kuwu Adiwijaya
3.       Kuwu Arjawinata
4.       Kuwu Wirjadijaya
16.   Jaman Penjajah Belanda dan Jepang
1.       Kuwu Surakarya
17.   Jaman Republik Indonesia
1.       Kuwu A. Fakih Sumapraja
2.       Kuwu Dasta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar