Rabu, 14 Desember 2016

Hubungan Filsafat Dengan Ilmu Sejarah dan Pengaruh Filsafat Terhadap Ilmu Sejarah

Hubungan Filsafat dengan Ilmu Sejarah saling terkait, baik secara subtansional maupun ilmiah, karena adanya ilmu filsafat yang didukung oleh sejarah. Pada awalnya bangsa Yunani dan bangsa lain di dunia ini beranggapan bahwa semua kejadian dialam ini dipengaruhi oleh para Dewa. Karenanya, para Dewa harus dihormati dan disembah. Dengan filsafat, pola piker yang selalu tergantung pada Dewa diubah menjadi pola piker ke depan berdasarkan pengalaman dan berdasarkan rasio.
Sejarah sebagai ilmu dapat terjatuh atau  bersifat non ilmiah yang berhubungan dengan filsafat, untuk itu, sejarah harus dimoralkan dan diubah menjadi abstrak.
1.      Sejarah di moralkan
2.       Sejarah sebagai ilmu yang konkret dapat menjadi filsafat yang abstrak.
           
Pada zaman pertengahan sejarah dipengaruhi teologi,pada abad ke-19 oleh liberalism dan nasionalisme.Dan abad ke-20 oleh marxisme, reaksi terhadap moralisasi sejarah sudah terjadi pada abad ke-19 ketika sejarah terpengaruh oleh aliran filsafat positivisme dalam semua ilmu.
Sejarah berusaha mandiri sebagai ilmu positif dengan Leopold Van Ranke (1795-1886) dari Jerman yang menganjurkan supaya sejarah hanya menulis “ Apa sesungguhnya yang terjadi”, ia sering disebut sebagai bapak historiografi modern, dengan cara menulis tentang apa yang sesunguhnya terjadi.
            Sejarah akan menjadi objektif, sering tokoh-tokoh agama dari zaman pertengahan di eropa dijadikan teladan bagi modal masyrakat. Filsafat itu abstrak (bahasa latin abstraktus berarti pikiran) dan spekulatif (bahasa latin spekulation berarti gambaran angan-angan) dalam arti filsafat hanya berurusan dengan pikiran umum. Kalau sejarah berbicara tentang manusia, maka yang dibicarakan ialah orang tertentu yang mempunyai waktu dan tempat, serta terlibat dalam kejadian. Filsafat sebaliknya, kalau ia berbicara tentang manusia,maka manusia itu ialah manusia pada umumnya, manusia yang hanya ada dalam gambaran angan–angan. Namun adakalanya sejarah bukan saja selalu  benar secara faktual, tetapi benar secara filsafat4.

Filsafat sangat berpengaruh terhadap ilmu sejarah karena filsafat yang merupakan pemikiran manusia secara kritis selalu dan terus menerus berkembang. Hal ini didalami tidak dengan melakukan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah secara jelas serta solusi yang paling tepat. Filsafat akan berhubungan dengan sejarah karena perkembangannya. Dalam perkembangan tersebut, filsafat akan mengurai sejarahnya, dari siapa filosof pertama sampai sekarang ini, selain itu apa kajiannya dan bagaimana juga ada.

Sebagai contoh: Bila kita mengkaji sejarah filsafat Islam, terutama di perguruan-perguruan tinggi, maka kita akan menemukan adanya silabus yang seragam. Yaitu kajian filsafat Islam yang diawali dengan kajian terhadap al-Kindi. Selanjutnya diikuti oleh al-Farabi, Ibn Sina, al-Ghazali, Ibn Rusyd dan kawan-kawan, dan setelah itu selesai.     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar