Hubungan Filsafat dengan Ilmu Sejarah saling
terkait, baik secara subtansional maupun ilmiah, karena adanya ilmu filsafat
yang didukung oleh sejarah. Pada awalnya bangsa Yunani dan bangsa lain di dunia
ini beranggapan bahwa semua kejadian dialam ini dipengaruhi oleh para Dewa.
Karenanya, para Dewa harus dihormati dan disembah. Dengan filsafat, pola piker
yang selalu tergantung pada Dewa diubah menjadi pola piker ke depan berdasarkan
pengalaman dan berdasarkan rasio.
Sejarah sebagai ilmu dapat terjatuh atau bersifat
non ilmiah yang berhubungan dengan filsafat, untuk itu, sejarah harus
dimoralkan dan diubah menjadi abstrak.
1. Sejarah di
moralkan
2. Sejarah
sebagai ilmu yang konkret dapat menjadi filsafat yang abstrak.
Pada zaman pertengahan sejarah dipengaruhi
teologi,pada abad ke-19 oleh liberalism dan nasionalisme.Dan abad ke-20 oleh
marxisme, reaksi terhadap moralisasi sejarah sudah terjadi pada abad ke-19
ketika sejarah terpengaruh oleh aliran filsafat positivisme dalam semua ilmu.
Sejarah berusaha mandiri sebagai ilmu positif dengan
Leopold Van Ranke (1795-1886) dari Jerman yang menganjurkan supaya sejarah
hanya menulis “ Apa sesungguhnya yang terjadi”, ia sering disebut sebagai bapak
historiografi modern, dengan cara menulis tentang apa yang sesunguhnya terjadi.
Sejarah
akan menjadi objektif, sering tokoh-tokoh agama dari zaman pertengahan di eropa
dijadikan teladan bagi modal masyrakat. Filsafat itu abstrak (bahasa latin
abstraktus berarti pikiran) dan spekulatif (bahasa latin spekulation berarti
gambaran angan-angan) dalam arti filsafat hanya berurusan dengan pikiran umum.
Kalau sejarah berbicara tentang manusia, maka yang dibicarakan ialah orang
tertentu yang mempunyai waktu dan tempat, serta terlibat dalam kejadian. Filsafat
sebaliknya, kalau ia berbicara tentang manusia,maka manusia itu ialah manusia
pada umumnya, manusia yang hanya ada dalam gambaran angan–angan. Namun
adakalanya sejarah bukan saja selalu benar secara faktual, tetapi
benar secara filsafat4.
Filsafat sangat berpengaruh terhadap ilmu sejarah
karena filsafat yang merupakan pemikiran manusia secara kritis selalu dan terus
menerus berkembang. Hal ini didalami tidak dengan melakukan
percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah secara jelas serta
solusi yang paling tepat. Filsafat akan berhubungan dengan sejarah karena
perkembangannya. Dalam perkembangan tersebut, filsafat akan mengurai
sejarahnya, dari siapa filosof pertama sampai sekarang ini, selain itu apa
kajiannya dan bagaimana juga ada.
Sebagai contoh: Bila kita mengkaji sejarah
filsafat Islam, terutama di perguruan-perguruan tinggi, maka kita akan
menemukan adanya silabus yang seragam. Yaitu kajian filsafat Islam yang diawali
dengan kajian terhadap al-Kindi. Selanjutnya diikuti oleh al-Farabi, Ibn Sina,
al-Ghazali, Ibn Rusyd dan kawan-kawan, dan setelah itu
selesai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar